UN 2014 Cukup Baik
Ujian Nasional tahun 2014 tingkat menengah atas telah selesai. Secara keseluruhan, Anggota Komisi X DPR RI Reni Marlinawati menilai UN tahun ini cukup sukses, walaupun terdapat beberapa catatan penting yang menyertainya.
“Secara keseluruhan, UN tahun ini berjalan cukup sukses dan baik. Distribusi soal juga berjalan dengan baik. Saya kira ini ada peningkatan. Cuma, ada beberapa catatan. Dan berbagai kekurangan yang ada harus dievaluasi dan diperbaiki,” ujar Reni ketika dihubungi Parle via telepon, baru-baru ini.
Ia menilai, ada beberapa kekurangan dalam pelaksanaan UN. Misalnya ada beberapa sekolah yang lembar soal dan jawaban tertukar, termasuk soal yang tidak lengkap. Bahkan, anggaran pengawasan yang belum dibayarkan setelah UN selesai. Sehingga mengakibatkan guru-guru sampai ada yang menalangi.
“Ini yang harus menjadi catatan. Kemudian, dari sisi content soal. Harusnya jangan sensitif dengan nuansa SARA ataupun politik. Dengan adanya kata-kata berbau politik itu di dalam soal UN kemarin ini menunjukkan ketidakpekaan para pembuat soal,” ujar politisi PPP ini.
Sebagaimana diketahui, dalam salah satu soal Bahasa Indonesia UN kemarin, terdapat soal yang mencantumkan nama salah satu calon presiden. Banyakpihak menganggap ini sebagai kampanye terselubung.
“Saya mendesak kepada Kemendikbud untuk menginvestigasi dan menemukan siapa yang membuat soal itu. Karena kalau tidak diselesaikan dengan baik, ini dapat menjadi preseden buruk di kemudian hari. Dunia pendidikan terkontaminasi dengan kepentingan politik yang tidak sehat,” sesal Reni.
Di tempat yang berbeda, Ketua Komisi X DPR RI Agus Hermanto menilai Kemendikbud harus segera menindaklanjuti soal UN yang berbau politis ini.
“Kenapa sampai ada soal yang berbau politisi. Ini merupakan masukan untuk Kemendikbud, bahwa tim pembuat soal harus benar-benar dijaga. Ini menandakan bahwa di dalam tim pembuat soal tidak ada yang sempurna,” sesal Agus.
Politisi Demokrat ini meminta Kemendikbud untuk mengkaji lebih dalam dan harus diusut secara tuntas.
“Ini harus dikaji lebih dalam, sehingga Kemendikbud tahu betul latar belakang kenapa kok bisa terjadi seperti itu. Ini harus diusut secara tuntas. Berbagai permasalahan UN dan JIS nanti akan kami sampaikan, di dalam rapat kerja dengan Kemendikbud. Agar kedepannya tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini,” janji Politisi asal Dapil Jawa Tengah ini. (sf)/foto:iwan armanias/parle.